Saturday, 17 March 2012

First Wedding Invitation

Well, ini lah kali pertamaku mendapatkan undangan pernikahan dari seorang teman. Sebenarnya sudah ada beberapa temanku yang menikah, namun baru kali ini aku diundang secara resmi, dan dia adalah temanku SD. Respon pertama yang muncul? Hah yang serius aja, kayaknya baru kemarin ketemu, eh sekarang mau nikah aja. Nggak ada yang nglarang sih hehe.
Namanya Tatik, teman SD yang dulu dimataku jutek, sinis, suka marah-marah, (tapi kadang ketawa-ketawa sendiri nggak ada kejelasan) dan cengeng, haha kalau inget sih bikin lucu sendiri, apalagi setelah tadi ketemu dengan tampilannya yang semakin dewasa, tersenyum ramah nggak lagi jutek, dan poninya menambah kesannya yang masih begitu muda untuk menikah. Aku datang 'kondangan' bersama Septi bestiesku sejak TK satu hari lebih awal karena kami kompakan berhalangan hadir saat Hari-H. Akhirnya kami bertiga bertemu dan berbagi cerita setelah bertahun-tahun tak lagi kumpul. Dengan kesederhanaannya, Tatik menceritakan bagaimana sengitnya dunia kerja, trauma yang melanda dirinya akan resiko kerja yang nyawa menjadi taruhan hingga berujung keputus asaan pada dirinya untuk memutuskan hidup berkeluarga. "Kaget ya aku nikah? Yah gimana lagi, buat cari kerja sekarang susah, sedangkan aku sudah banyak kena paitnya resiko kerja yang tak disengaja dan membuatku menjadi trauma...", Tatik menjadi salah satu korban selamat kecelakaan bus eksekutif Semarang-Jogja yang sempat oleng di daerah Ungaran, diduga kecelakaan itu terjadi karna sopir yang mabuk saat menyetir. Sopir menyupir dalam keadaan mabuk itu sudah biasa, karna itulah obat supaya tidak mudah kantuk, namun inilah resikonya, beberapa ada korban yang meninggal dunia.
"Lho dikampungku sini banyak anak muda yang udah nikah, teman kita dua itu juga mau nikah lhoo, kalian kapan? Ah, aku tau biasanya yang masih pada nerusin kuliah berpikirnya masih panjang..." dalam hatiku, bukannya masih panjang atau enggak sih, yang jelas dan menjadi masalah krusial adalah, siapa calonnya? hahaha, memang akulah yang paling santai dari beberapa temanku yang sudah memiliki gandengan, bagian ini tak perlu diceritakan, skip!
Kami bertiga bercerita dan aku dapat menangkap begitu jauh perbedaan saat kami masih duduk di bangku SD dulu, (yaiyalah). Entah mengenai masalah kami yang semakin complicated sehingga bahasan pembicaraan kami sudah menuju masa depan yang lebih realistis, nggak lagi kami seperti dulu yang masih membahas Sailormoon, Power Puff Girls, Sonic Speed, Magic Girls, Dragon Ball, Doraemon, Ksatria Baja Hitam, Saras 008, Panji manusia Millenium, hingga siapa yang tereliminasi dalam acara AFI (Akademi Fantasi Indosiar)-kami korban keracunan TV- atau tentang si Pedro yang selalu terkena marahan dan hukuman Pak Neftal (bener gak ya namanya?) di tayangan telenovela Amigos X Siempre, hihi banyak banget ya ternyata. Saat itu masalah yang muncul mungkin hanya sebatas perbedaan pendapat dari cerita film itu, berebut peran yang disukai, atau iri temannya punya barang koleksi yang lebih bagus. Dan sekarang kami sudah mengerti bahwa semua film-film itu hanya memperbudak kami dan tak lagi penting dalam urusan hidup kami. Jauh lebih penting sekarang adalah nasib kami mendatang. Jika Tatik sudah siap dengan kehidupannya yang baru dan siap kembali memutar film series anak-anak untuk momongannya nanti, sedangkan aku dan Septi masih belum terpikir untuk melangkah sampai kesana. Kami berdua merasa lucu sendiri karna fantasi kami masih menganggap kami masih anak-anak SD yang sedang 'kondangan'. Beginilah perbedaan diantara kami yang satunya menganggap sudah banyak pengalaman sedangkan yang lain seperti aku dan Septi baru menginjak semester 4 dan masih banyak urusan maupun tugas yang harus ditempuh sebelum waktunya kami siap untuk melangkah di kehidupan baru.
Selamat Tatik, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah, dan cepat diberikan momongan, langgeng dengan Arya yang belum sempat kami bertemu.

Your Childhood Friend :)

No comments:

Post a Comment